Saya pribadi udh nunggu-nunggu film ini sejak November tahun lalu (sejak banyaknya review positif dari para pengamat film tentang film ini). Yang membuat tambah penasaran, director-nya adalah Damien Chazelle yang sukses ngegarap Whiplash (2014) dan selain itu pastinya ingin melihat Emma Stone menari~ Hahaha
WOW-WOW-WOW 33x
Mia (Emma Stone) & Sebastian (Ryan Gosling) adalah dua sejoli yang naif dan memiliki cita-cita yang tinggi. Mia adalah seorang pelayan di sebuah coffee shop yang bermimpi ingin menjadi seorang aktris. Sedangkan Sebastian adalah seorang pianis yang kolot dan idealis yang ingin menyelamatkan musik Jazz "murni" dengan memainkan pianonya di bar miliknya sendiri.
Film ini dibagi menjadi 5 season : Winter, Spring, Summer, Fall dan Winter (lagi). Kelima season ini mewakili setiap jalan ceritanya, dimulai dari perjuangan mati-matian Mia dan Sebastian dalam mengejar ambisinya sampai dengan akhirnya mereka bertemu.
Begitu scene pertama saja saya sudah dibuat takjub. Jirrr, niat banget! (ya, karena memang pada dasarnya saya suka genre musikal sih). Tetapi tidak diawal film saja, selama menonton saya dibuat senyam-senyum karenanya. Senang, melihat Emma Stone dan Ryan Gosling yang begitu luwes menari seakan penari professional. Di samping itu pula, apresiasi harus diberikan kepada Ryan Gosling karena ketika adegan bermain piano ia tidak menggunakan pemeran pengganti. Oleh karena itu, tidak salahlah jika ia berhasil menyabet Golden Globe Awards sebagai aktor terbaik (Musical/ Comedy) di tahun ini. Selamat kepada Emma Stone juga yang berhasil jadi aktris terbaiknya.
Balik lagi, mengapa film ini disebut sebagai filmnya Netizen karena begitu besarnya antusias para penonton (terutama para pengguna sosial media) terhadap film ini. Film ini telah berhasil membuat rekor baru di dunia perfilman karena berhasil mendapatkan piala Golden Globe Awards terbanyak dengan melakukan sapu bersih 7 piala (di setiap nominasinya). Karena keberhasilan inilah, akhirnya film ini makin buming dan alhamdulillah tayang juga di Indonesia. Hahaha
Sebenernya, Stone-Gosling ini bukan pertama kalinya dipasangkan. Mereka telah bermain bersama di Crazy, Stupid, Love (2011). Mangkanya jangan ditanya lagi chemistry mereka itu kuat sekali. Selain itu ada fakta yang menarik, sebelum Emma Stone dipilih memerankan Mia, peran tersebut akan Doberman kepada Emma Watson. Namun Emma Watson tidak dapat menerima peran tersebut karena ia akan bermain di film Beauty and The Beast (2017). Sedangkan Sebastian sendiri sebelum jatuh ke tangan Ryan Gosling, sebelumnya akan diperankan oleh Miles Teller. Namun, Miles Teller tidak dapat memerankan peran tersebut karena produksi film La La Land akan dilaksanakan tetapi Miles Teller masih melakukan shooting untuk film War Dogs (2016). Hmmm, sayang sekali ya. Kira-kira mereka pada nyesel gak ya?
Tapi kalo Emma Watson jadi Belle mah kayaknya cocok sih. Bagus-bagus aja (IMO, selalu bawa-bawa perasaan) Hahaha
Sulit untuk mencari kekurangan dari film ini. Ada yg bilang plotnya biasa saja, memang iya. Tapi semua tertutupi oleh aransemen musiknya yang mantap. Jujur, ada beberapa scene yang membuat saya merinding karena sinematografi dan musiknya. Scoring-nya mantep sangat! Mungkin balik lagi ya, yang kurang suka film ini adalah orang yang kurang suka dengan genre musikal (IMHO). Menurut saya malah jalan ceritanya ini sungguh realistik antara hubungan percintaan dan impian. Bahkan, kisah ini sepertinya kerap terjadi di dunia nyata. Hahaha
Film ini pun berhasil mengaduk-aduk emosi penontonnya. Saya yang dari awal senyam-senyum sampe di akhir film jadi ngerasa nyesek (bahkan mbak-mbak penonton lainnya sampe menangis). Mangkanya tidak ada yang salah kalo banyak yang ngasih rating 5/5 bahkan ada 6/5 ๐๐Jadi, apalagi yang kalian tunggu. Segeralah nonton di Bisokop sebelum turun layar. Sayang sekali jika menonton film ini tanpa audio & layar yang mempuni!
Congrats Damian Chazelle, La La Land is masterpiece!!!