Info Seputar Sukabumi

Tampilkan postingan dengan label Horror-Thiller. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Horror-Thiller. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Mei 2017

Film Alien : Covenant tayang reguler mulai hari ini & kebetulan juga saya sedang change off jadi bisa langsung cus ke Bioskop. Bhahahak Sebagai persiapan untuk menyambut film ini, penulis sengaja menonton kembali film Prometheus (2012), takutnya lupa-lupa inget gitu. Mhehe Mari kita review dikit.

HADUH DEG-DEGAN JUGA

Covenant menjalankan misi untuk membawa colony ke "tempat tinggal" yang baru. Namun di tengah-tengah perjalanannya, terjadilah suatu kecelakaan yang membuat awak-awak pesawat tersebut harus dibagunkan secara paksa. Kemudian, mereka mendapatkankan suatu transmisi misterius. Siapakah "makhluk" di balik transmisi tersebut?

Jujur, awalnya agak ragu juga sih nonton film ini karena kritik-kritikan dari para pengamat film yang keji, katanya bakalan jadi sekuel Alien terburuklah dan kritik-kritikan negatif lainnya. Tapi ketika dipikirkan kembali, saya kan suka genre Sci-fi lagian penasaran juga akan kelanjutan dari Prometheus ini. Lagian pendapat kritikus-kritikus itu belum tentu bener pula kan. Bhahahak
Akhirnya, dengan rasa tawakal dan ekspektasi yang rendah ternyata habis nonton malahan suka! Suka karena menurut saya lebih baik daripada film sebelumnya (Nahkan, kalo pengen nonton mah nonton aja. Rating mah no. sekian. Mhehe).

Mengapa saya bilang tadi film ini lebih "jelas" karena tau tujuan dari misi yang akan dilaksanakan, awak-awaknya gak terlalu "boloho" kaya di film sebelumnya ๐Ÿ˜‚ dan yang jadi antagonisnya pun jelas (sangat jelas sekali siapa). Untuk visual effects-nya bagus! (bisa dikatakan juaralah), sama kaya film-film space kekinian lainnya. Untuk durasinya pun paslah.

Selain itu, yang membuat nilai tambah dari film ini adalah ketegangan yang diberikan lebih intens daripada film sebelumnya (bener-bener jauh). Alien-nya banci tampil sekali tapi momentnya pas sih gak terlalu berlebihan, malah banyak adegan yang bikin merinding ๐Ÿ‘ Baguslah, lumayan.

Untuk kekurangan apa yah, tadi bener-bener enjoy sih. Palingan dari segi ceritanya aja. Karena sudah ada gambaran tentang film apa, jadi nerka-nerka sendiri endingnya bakalan jadi apa? Menuju ending pun saya udah nyangka bakalan begini dan ternyata benar! Hahahaha Selain itu, ada adegan epik yang udah pas buat dijadiin akhir film, klimaks-nya dapet. Eh, rupanya belum masih ada durasinya toh ๐Ÿ˜‚ Jadi aja sedikit menurunkan ketegangan dan klimaks-nya (padahal menjelang ending, disuguhin pula ketegangan baru tapi ya tetep suka yang sebelumnya). Tapi tenang aja kok, kalo menurut saya jika kalian emang suka Prometheus maka Insha Allah bakalan suka juga Alien : Covenant ini.

Akhir kata, bila kalian ingin tau kelanjutan Prometheus, ingin juga merasakan ketegangan bersama para alien, silahkan nonton film ini. Bagus, saya rekomendasiin buat yg suka Sci-fi terlebih lagi alien-alien-an mah. Selamat merinding~

Kamis, 16 Februari 2017

Awalnya yang bikin saya penasaran akan film ini adalah kembalinya M. Night Shyamalan ngegarap film bergenre Horror-Thriller. Jujur, sampe sekarang ini saya masih menunggu-nunggu kejutan-kejutan/twist yang diselipkan di film-filmnya. Mhehe

MENDEBARKAN, CAST & ACTING YANG MANTAP

Berawal dari kasus penculikan 3 orang remaja, Casey (Anya Taylor-Joy), Claire (Haley Lu Richardson) dan Marcia. Ternyata pelakunya tersebut adalah Kevin (James McAvoy), seseorang yang memiliki kepribadian ganda.

Bener-bener acting McAvoy diuji di sini, bagaimana tidak ia ditantang harus memerankan 23/24 karakter (ya walaupun tidak semuanya muncul juga) yang berbeda. Hebat ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘ Selain itu, saya sudah tau Anya di film VVitch (2016) & Haley Lu di film The Edge of Seventeen (2016) dan tidak usah diragukan lagi bahwa acting kedua remaja tersebut memang bagus. Sepanjang film, suasana mencekam dibangun dengan baik, perubahan karakter Kevin yang cepat membuat kita jadi ngeri, bengong, kaget bahkan ingin tertawa sekaligus. Bener-bener pinter manfaatin suasana bingung dan takutnya.

Tidak banyak yang bisa saya ungkapkan tentang film ini. Karena sangat menikmati selama film berlangsung (walaupun banyak dialog & pace-nya lambat). Tapi penonton masih dapat mengerti maksud yang di sampaikan oleh M. Night Shyamalan ini walaupun tidak di jelaskan secara gamblang. "Oh, ternyata si Casey tuh??!, Oh, hmmm gitu, Oh (berguman dalam hati saya)."

Balik lagi, bagi penonton yang menambakan penampakan sosok menyeramkan atau jerat-jerit gak karuan sepertinya ini bukan film yang tepat. Begitu pula bagi yang menginginkan cerita yang ringan. Jadi, menonton film ini diusahakan harus dalam keadaan yang fresh dan fokus agar bisa menangkap maksud dari M. Night Shyamalan tersebut.

Ya, dari tadi awal juga udh ngomongin twist-twist mulu, emang ada? Saya pikir ada sih (mengarah ke ending. Kok jadi?!! HEY JANGAN SPOILER!!!), hanya menurut saya tidak semengejutkan seperti film The Sixth Sense (1999) atau Unbreakable (2000). Oh iya, di akhir film juga ada cameo aktor di film Shyamalan sebelumnya. Hahahahaha
Selamat menonton, selamat menikmati pula film bagus berciri khas twist ala M. Night Shyamalan. 
*Please, M. Night Shyamalan stop buat film kaya The Last Airbender atau After Earth ya ๐Ÿ˜‚ Kami rindu film-film model Split ini. Hahaha

Senin, 19 September 2016

Salah satu film bagus (lagi) di tahun 2016 asal Korea yang pernah saya tonton (Selain TTB & The Wailing). Asalnya, nemu film ini gak sengaja gara-gara ada yang voting mengenai film Korea terbaik : banyak yang bilang TTB (kalo saya sih tetep Oldboy & The Wailing) & ternyata salah satu following junjunan filmku memilih The Wailing & The Handmaiden ini. Dari situlah makin penasaran dan mulai cari-cari tentang film ini. Yang paling menohok adalah genre-nya yang Erotic, Physiology-Thriller (teng, pikiran udh kemana aja ngebayangin kaya 50 Shades of Grey tapi ala Korea, Bhahahak). Karena penulis sudah cukup umur dan penasaran juga akhirnya ditontonlah ini film.


GERAH, PLOT TWIST-NYA JUARA (SALAH SATU FILM KOREA TERBAIK DI TAHUN 2016)

Film ini diangkat dari novel berjudul Fingersmith pada tahun 2002, bercerita tentang satu keluarga kaya raya asal Jepang yang memiliki seorang "putri" bernama Agasshi. Keluarga tersebut sedang mencari pelayan pengganti untuk menjaga Agasshi. 
Kesempatan baik inilah digunakan oleh Fujiwara (seorang penipu yang mangaku dari kalangan bangsawan) untuk menguras harta dari Nona tersebut, dengan bantuan seorang gadis pencopet bernama Sook-Hae (yang akan berpura-pura menjadi pelayan Nona tersebut), ia mulai melancarkan aksi liciknya. Akan tetapi "kedekatan" antara sang Nona dengan si pelayan ini terjalin semakin erat. 
Emang film ini penuh dengan adegan dewasa dan hubungan yang "tidak biasa"(jangan kaget aja nontonnya, you have been warned! Bhahahak). Akan tetapi yang saya salut ini ide ceritanya yang bisa dikatakan di luar nalar. Keren!


Tuhkan, udah nyampe ke festival film Cannes juga

Selain itu, pengambilan gambarnya apik banget! Banyak shoot-shoot yang bagus, view-nya bagus-bagus (selain "view" yg itu juga sih ๐Ÿ˜…). Tetapi harus diingat bahwa ini film durasinya lama, sekitar 2.5 jaman dan biasa di awal film alurnya masih lambat. Jadi harus sabar-sabar saja. Akan tetapi, ketika masuk di tengah-tengah film anda bakalan kaget karena jalan ceritanya (pokonya mah nonton aja ya, tar gak sadar lagi kena spoiler). Untuk penonton yang tidak suka/tidak mau menonton adegan yang ada unsur sexualitasnya lebih baik dihindari saja nonton film ini. Tapi dibalik itu semua, beneran jalan ceritanya bagus. 
Gak sengaja nemu film ini (mungkin gara-gara udh lama gak maen werewolf di telegram jadi kangen serigala-serigalaan). Bhahahak


SEDIKIT GORE, LUMAYAN MENCEKAM, BOLEHLAH BUAT NEMENIM MALAM-MALAM~

Joe, seorang petugas kereta api dipaksa menjalani Shift berikutnya oleh Spv.nya. Akhirnya, ia pun dengan terpaksa harus ikut lagi dengan kereta Shift malam. Namun, kekesalannya pun sedikit memudar karena gebetannya (Ellen) kebetulan ikut lembur di Shift tersebut.

Awalnya, perjalanan kereta tersebut lancar-lancar saja. Akan tetapi di tengah perjalanan tiba-tiba saja kereta berhenti. Mualilah terdengar sayup-sayup lolongan serigala. Kebayang gak sih diteror werewolf mana terjebak di kereta & gak bisa ke mana-mana? Siapa yang bakalan menang, #TEAMVILLAGERS atau #TEAMWEREWOLF (lah dikira maen werewolf apa ๐Ÿ˜‚)?

Untuk perawakan si monsternya gak terlalu nyeremin malah terkesa jelek bentuknya (menurut saya yah). Dan di akhir-akhir film saya baru nyadar kalo si pemeran utamanya (Joe) asa familiar. Eh, ternyata dia yg main film Eragon. Hahaha. Jadi apakah film ini recommend? Jawabannya balik lagi ke awal, untuk sekedar hiburan & nyari yang ngaget-ngagetin malem-malem mah boleh lah.













Sabtu, 17 September 2016

Begitu mendengar film Korea, presepsi saya langsung inget ama film-film nangis-nangisan atau film-film romantik gendong-gendongan (Iya, ini hanya pemikiran saya saja yang awam). Padahal saya suka banget film Oldboy (2003) dari Korea yang ide ceritanya gila, sampe kepikiran gitu. Dan awalnya gak nyangka kalo itu film dari Korea (awalnya nyangka dari Jepang, Ya, maklum kebodohan penulis Mhehe). Genre-nya Thriller gitu sama malahan kaya The Raid. Pokonya mind blowing-lah. Okeh, balik lagi kita ke pokok pembicaraan 


BREATHTAKING, LUAR BIASA, BERHASIL MENGECOH, 100! 

Dikisahkan tentang suatu desa yang  tiba-tiba saja mengalami suatu kejadian misteri, di sana terjadi banyak kematian dan para penduduk desapun mendadak menjadi "gila". Usut diusut, kejadian aneh tersebut terjadi semenjak kedatangan orang asing (Jepang) ke desa tersebut.

Seorang polisi bernama Jong-Goo melakukan investigasi untuk membuktikan rumor yang beredar. Sialnya, ternyata anak perempuannya juga mengalami gejala "gila" yang mewabah di desa tersebut. Berbagai upaya ia dan istrinya lakukan demi kesembuhan putrinya, termasuk memanggil seorang dukun (Shaman mungkin ya kalo orang Korea bilang mah) karena mereka percaya bahwa penyebab putrinya sakit adalah pengaruh dari ilmu gaib.

Tips untuk menonton film ini, harus fokus dari awal film. Memang awal-awalnya sedikit monoton (durasinya panjang juga -.-) dan kalo bisa nontonnya jangan dicicil karena bakalan lost antar partnya. Nih kaya temen saya yang nonton balikan lagi dari awal, emang totalitas! Hahahaha


Tapi percayalah, begitu memasuki ending-nya anda bakalan terkesima (campur antara bingunglah, penasaran pula mana yang benarnya. Hahaha). Jadi, kalo ada yang bilang bagusan mana antara Train to Busan atau ini, saya akan jawab dengan lantang The Wailing [Train to Busan film yang sangat bagus, tapi ini mah Epic!] Silahkan buktikan sendiri :))

Jumat, 16 September 2016



FILM YANG BIKIN HAH, HEH, HOH, CAPEK GAK KARUAN

Film ini bercerita tentang 3 orang anak muda (Rocky seorang perempuan dan 2 orang laki-laki lainnya, Money & Alex) yang berprofesi sebagai perampok. Bermodalkan kunci serep dari ayahnya Alex, memudahkan mereka untuk melancarkan aksinya. Kebetulan, profesi ayahnya si Alex ini adalah seorang agen security perumahan. 

Singkat cerita, mereka melilih rumah yang hanya ditinggali oleh seorang tentara veteran tua & buta sebagai korban selanjutnya. (Tega kan mereka?) Hahaha
Tunggu...
Namun sungguh naas, mereka "salah" memilih korban kali ini. Liat aja deh perawakan si Kakek ini


(Jirr, keker gini. Semoga saya tuanya masih bugar kek ginilah. Bugarnya aja yah yang lainnya mah jangan ๐Ÿ˜‚)

Sungguh, kengerian yang disuguhkan sangat bertubi-tubi, gak ada ampun, klimaks terus (sampe-sampe gak dikasih kesempatan untuk menghela napas, lebay emang tapi bener lo. Hahaha). Paling ngehe sih anjing peliharaan si Kakek yang nyolot amat ๐Ÿ˜ฌ Kesal! ๐Ÿ˜ก Dan ada salah satu scene fave saya di ruang bawah tanah gitu, yang penerangannya minim malahan bisa dibilang gelap gulita, itu keren sumpah. Deg-degan~ 

Apakah mereka bertiga berhasil merampok & selamat dari cengkaraman si Kakek ini? Apakah yang disembunyikan si Kakek di dalam rumahnya? Penasaran atau gak percaya akan ketegangan film ini? Silahkan tonton & buktikan saja :))

PERLU DIINGAT, INI GENRE HORROR-NYA LEBIH KE THRILLER NON MYSTIC. Jadi, jangan berharap ada hantu-hantunya. Mhehe
Selamat datang,

Post pertama ini mending kita gunakan utk review film yg sedang booming baru-baru ini. Ya, "Train To Busan"


FILM ZOMBIE APOCALYPSE YG SUKSES!

Bisa dikatakan sukses karena film box office ini berhasil bikin tegang & meneteskan air mata (salah sekian penonton pas nonton di Bioskop berhasil dibuat mewek). Jujur, awalnya saya kurang yakin "orang Korea" ini bikin film dengan genre per-zombie-an. Mhehe

Bercerita tentang seorang anak perempuan "broken home" yang merindukan Ibunya di Busan. Selama ini, ia tinggal bersama Ayahnya yang super sibuk & kurang memperhatikannya. Alhasil hubungan antara ayah & anak ini menjadi kurang harmonis.

Singkat cerita, sang anak nekad ingin pergi ke Ibunya di Busan dan akhirnya dengan terpaksa si ayah ini ikut menemaninya. Dalam kereta menuju Busan inilah wabah penyakit zombie terjadi (bayangin lo terjebak dalam 1 kereta barengan zombie-zombie & gak bisa kemana-mana pula! Emang salut banget ini ide ceritanya ๐Ÿ‘) Bersama penumpang lainnya, mereka harus bekerjasama agar dapat selamat dari serangan zombie-zombie tersebut.

Dibandingkan dengan lakon utamanya, malahan karakter fave saya ini si om-om yang ngejagain istrinya yang lagi hamil. Gila total bangetlah si Om. Bodornya juga dapet. Hahaha Nih, penampakan si Om :