Waduh, tadi saya nonton film ini agak telat (10 menitan pertamalah) karena masih nungguin temen :( Tapi sepertinya tidak terlalu berpengaruh kepada inti film secara keseluruhan. Masih nyambung dan bisa menagkap isi ceritanya kok. Okeh mulai saja ya.

APIK, APIK, APIK!

Sejak kecil, Desmond Doss (Andrew Garfield) dan kakaknya telah didik secara keras oleh ayahnya yang seorang veteran PD-I. Namun berbeda dengan kakaknya yang kekar dan kuat, Desmond Doss ini memiliki tubuh yang kurus dan terlihat lemah. Sehingga ayahnya pun sedikit kecewa dan selalu memandang sebelah mata kepadanya. Disamping didikan keras dari ayahnya, Doss mendapatkan didikan yang sangat religius dari Ibunya. Mereka berdua adalah umat Nasrani yang taat dan takut akan larangan Tuhannya. 

Singkat cerita, Doss ingin mengabdikan diri untuk bangsanya dan ia berniat menjadi paramedis yang dibutuhkan di barisan depan pertempuran. Berbekal didikan dari Ibunya, Doss ini bersumpah tidak akan pernah mengangkat senjata atau membunuh seseorang, sekalipun ia sedang berada di medan pertempuran. 

Awalnya tertarik film ini karena di-direct oleh Mel Gibson. Dan, bener banget ternyata gak nyesel pas keluar dari bioskop. Bahkan akting Andrew Garfield pun meningkat (dibandingkan ketika ia bermain di Amazing Spiderman). Sepanjang film, disuguhi dengan adegan action yang luar biasa. Tegang banget! Dar-der-dor, BOOM💥 pokoknya. Selain itu, latar belakang cerita dan kisah romansa yang ditambahkan di film ini pun terasa pas.

Jujur, saya kurang familiar dengan cast-castnya lainnya (kekurangan dari penulis ini). Tapi aktingnya pada bagus, semua saling mengisi. Bahkan joke-jokenya pun pada lucu-lucu, hampir semuanya bikin nyengir dan membuat film jadi gak ngebosenin. Sulit untuk mencari kekurangan dari film ini. Almost perfectlah~ Mungkin hanya sedikit penasaran saja dengan nasib kakaknya. Mhehe Dan saya rasa film ini menjadi bakal calon nominee Oscar-lah (apalagi untuk kategori best effect sama adaptation, sok tau pisanlah penulis. Mhehe).

Jadi, untuk orang yang suka genre perang pasti suka deh. Apalagi saya pribadi suka merinding kalo ceritanya itu diangkat dari kisah nyata. Mungkin film Hacksaw Ridge ini bakalan jadi tolak ukur untuk film Dunkirk-nya Christopher Nolan tahun depan. Tetapi saya mah #inNolanwetrust. Sekian, selamat nonton di bioskop kesayangan anda. Ingat ratingnya untuk D (Dewasa) mengingat ini film tentang peperangan dan banyak sekali adegan kekerasannya. Jadi, bijak pulalah dalam memilih genre rating umur-nya :)

Rating pribadi : 4/5 

Begitu liat aktornya Tom Hanks udah pengen buru-buru nonton. Tapi apalah daya, baru sekarang inilah keburu nonton nya (yang penting belum turun layarlah, Mhehe)

RAPIH, APIK, CALON-CALON NOMINEE OSCARS-LAH

Film ini diangkat dari Biografi seorang pilot Amerika bernama Chelsey Sullenberger "Sully" yang berhasil mendaratkan pesawat di sungai Hudson tanpa ada korban jiwa (👏 Subhanallah). Film yang di-direct oleh Clint Eastwood ini bagus banget alurnya. Iya, Clint Eastwood itu aktor kawakan dan director film-film sukses + apik lainnya, Bapaknya si Scoot Eastwood juga (Like Fater Like Son ya, Bhahahak). 

Awalnya, kirain film ini bakalan seperti film biografi lainnya yang mudah ketebak alurnya (begitu peristiwanya beres, langsung ending) Hahahaha Gak, ini mah bagus banget! Malahan konflik yang diangkat, apakah si Kapten Sully ini seorang PAHLAWAN atau PENIPU?

Sepanjang film emang alurnya lambat (banyak banget dialog-nya) tapi bagusnya itu gak sampai bikin bosen. Pas persidangan bisa dibikin kesel sama senyam-senyum sendiri, pokonya penontonnya digiring untuk membuat opini sendiri tentang si Kapten ini :) Mhehe. Mungkin, ketika menonton film ini harus dalam keadaan fresh agar bisa menagkap pesan dan inti dari film tersebut (tadi di studio ada Bapak-Bapak yang ketiduran, gak apa-apa sih masalah tidurnya mah, tapi ini ngedengkurnya balapan ama suara aktornya :( Bhahahak #malahcurhat).

Seperti film-film yang diangkat dari kisah nyata, pas ending atau credit film ada "bukti-bukti" tentang peristiwa tersebut (iya, dan saya suka takjub atau merinding sendiri dibuatnya). Jangan keluar dulu dari Bioskop, pas credit film ada Kapten Sully yang asli dan awak-awak dari pesawat terbang tersebut :)

Film "The Man Who Knew Infinity" ini diangkat dari kisah nyata seorang matematikawan asal India bernama Srivinava Ramanujan.

IKATAN KUAT ANTARA MURID & MENTOR YANG CERDAS  

Dev Patel (Slumdog Milionare) berperan sebagai Ramanujan, seorang laki-laki yang memiliki kemampuan matematika yang luar biasa "pemikiran tanpa batas". Ia bisa menemukan "perhitungan" baru dengan caranya sendiri. Akan tetapi, ia & keluarganya (ibu & istrinya) hidup dengan keterbatasan ekonomi.

Untuk menyalurkan bakat luar biasanya tersebut & memperbaiki nasibnya maka ia memutuskan untuk hijrah ke Inggris (Cambridge). Selama di sana, ia diberikan arahan oleh mentornya, Prof. Hardy (Jeremy Irons. Ya, yang jadi Alfred di Batman V Superman yg lebih keren daripada si Wayne-nya 😂). Yang membuat film ini seru adalah adaptasi/penyesuaian kultur selama Ramanujan berada di sana ditambah lagi dengan intrik-intrik yang harus dihadapi olehnya. Terus, bagaimana nasib istri & ibunya di India sana? Hahaha

*Si Ibunya ini kek nenek Uttaran, nyebelin ternyata :))* *clue*

Mungkin kekurangan dari film ini adalah bahasa yang digunakan (sama seperti kebanyakan film-film yang menggunakan multi bahasa), di sini Ibu & istrinya  si Ramanujan komunikasinya menggunakan bahasa Inggris. Padahal notabe-nya mereka kan kurang mengenyam pendidikan, tapi hebat berbahasa (atau mungkin tahun 1910-an orang-orang India sana sudah fasih menggunakan bahasa Inggris selain bahasa Gujarat/India). *Ya elah dipikiran* Mhehe

Bagaimanakah nasib Ramanujan di Inggris? Bagaimana pula nasib ibu dan istrinya Ramanujan yang ia tinggalkan di India? Terus pencapaian apa sajakah yang akan ia dapatkan bersama mentornya? Yang penasaran kisahnya, silahkan tonton film ini. 

Semoga setelah nonton film ini pada jago integral ya~ 😂 Halu! Hahahaha